[Buku] Filosofi Teras: Filsafat Yunani-Romawi Kuno Untuk Mental Tangguh Masa Kini

269
0
Buku Filosofi Teras, Buku bagus yang menurut saya patut dibaca oleh teman teman sekalian yang mungkin selama ini selalu dirundung keresahan dan tak tahu kenapa. Saya cukup terkejut dengan topik dan ide yang diangkat di sini meskipun sudah berusia ribuan tahun tetapi masih cukup relevan diterapkan dalam kehidupan kita sekarang.
Saya menemukan buku ini sudah beberapa bulan yang lalu, Namun karena sesuatu dan lain hal saya baru dapat membeli dan membacanya akhir akhir ini saja. Saya suka dengan buku ini dari pandangan pertama, yah seperti pada saat saya membeli buku buku lainnya Cover dan judul lah yang menjadi urutan pertama dalam menentukan layak atau tidaknya buku itu akan dibeli atau diabaikan hehehe. Design nya menurut saya sederhana dan tidak malu maluin bila tidak sengaja tertinggal atau dibaca di tempat umum. Sedangkan judulnya juga tidak terlalu ribet dan simple tidak begitu muluk muluk dan juga tidak menjanjikan sesuatu yang terlalu fantastis nan unrealistis.

Secara garis besar, buku ini mengenalkan kita secara sederhana tentang suatu aliran filosofi yang praktis yang jauh dari kesan mengawang awang. Stoisme (stoicism) merupakan aliran filosofi yang pertama dikenalkan oleh Zeno dan telah berkembang sejak ribuan tahun lalu di Yunani-Romawi. Filosofi yang cenderung memfokuskan diri pada praktik dalam kehidupan sehari hri saat ini semakin menjamur di berbagai belahan dunia dan secara sadar ataupun tidak sadar ternyata prinsip prinsip filosofi ini sudah ada dalam kehidupan sehari hari kita, sehingga saat membaca buku ini saya merasakan aha moment (suatu momen saat kita baru sadar akan hal hal yang selama ini begitu biasa disekitar kita ternyata ada makna dan pelajaran dibalik semua itu).

Dalam tulisan saya kali ini saya akan sedikit bercerita tentang kesan saya saat membaca buku Henry Manampiring ini. Oke tanpa menunggu lebih lama lagi sekarang saya mulai dari memberikan deskripsi singkat terkait buku ini dan apa saja yang dibahas di dalamnya.

Buku ini Menabrakan Pemikiran yang berkembang Jauh pada Masa Lalu ke Masa Sekarang

Buku karya Henry Manampiring ini membawa kita berkenalan dengan stoisme. Kata Teras dalam judul buku “Filosofi Teras” ini merupakan terjemahan bebas dari kata Stoa yang merujuk pada suatu tempat/ruangan terbuka dengan pilar pilar yang biasa dijadikan para praktisi stoisme untuk saling bertukar pikir dan berdiskusi tentang ide filosofi ini. Untuk menyederhanakan dan mudah diingat oleh para pembaca di Indonesia maka penulispun memberi judul buku ini sebagai Filosofi Teras. Dan hal ini juga yang dilustrasikan pada cover buku ini yang mengilustrasikan seorang dari zaman omawi kuno dengan se cup kopi kekinian sedang berdiskusi dengan dua orang anak muda dengan gulungan kertas dan Gawai diatas meja. Suatu konsep ilustrasi yang lucu si menurut saya dimana dua jaman dengan segala objek yang merupakan identitasnya itu ditabrakan dalam satu bingkai.

Ilustrasi tersebut pula yang menggambarkan apa yang dijelaskan dalam buku ini tidak lain merupakan suatu konsep yang berumur ribuan tahun dari jaman Yunani Romawi Kuno dibawa untuk berdiskusi dengan permasalahan yang ada di aman ini. Dan ternyata cukup menarik dan masih relvan bahkan bila dihadapkan pada permasalahan yang cukup kompleks terjadi didepan kita sekarang.

Secara fiski buku ini awalnya terlihat tidak begitu tebal, namun saat dilihat isinya hehehe tulisannya dan jarak spasinyatipis tipis sekali yak sehingga jika di buat dengan ukuran tulisan serta jarak spasi buku buku populer pada umunya tampaknya buku ini menjadi buku yang lumayan tebal untuk dibaca dan saya rasa pula butuh waktu 4-5 hari untuk menghabiskannya dengan kecepatan membaca yang santai. Menariknya buku ini tidak monoton memberikan kita penjelsan rumit tentang apa itu soisme, namun sang penulis justru membawakan ide ide yang ada tersebut kedalam cerita yang mengalir dan mudah diterima serta sangat mungkin untuk diteapkan untuk keseharian kita pada zaman sekarang.

Membawa Stoisme untuk Jiwa Jiwa yang Resah dan Tak Tahu Arah lagi Tak Tahu Diri

Apa yang diluar kendali kita dan apa yang ada diluar kita yang seharusnya akan membawa kita pada keresahan yang tidak perlu (Sumber: i.redd.it)

Menjadi manusia seutuhnya dan sealamiah mungkin selayaknya manusia diciptakan dengan segala potensi yang ada khususnya dalam hal berpikir rasional yang merupakan satu nilai unik manusia yang tidak dimiliki makhluk makhluk hidup lainnya. Pikiran dan perasaan kita akan menjadi gelisah saat rasional kita tersakiti, dari sinilah kemudian muncul berbagai angan irasional yang selama ini terlihat begitu menarik namun juga menekan. KIta harus berpikir positif, kegagalan adalah awal dari keberhasilan, kita tak boleh bersedih dan segala pemikiran pemikiran irasional yang terdapat kata harus harus dan harus itu begitu bergejolak dan tidak cocok dengan sifat alami yang kita miliki. Tidak sepenuhnya salah jika kita berpikir positif dan menebar angan angan itu membumbung tinggi namun yang salah bila semua itu dilandasi oleh pemikiran tidak rasional.

Dikotomi dan Trikotomi kendali adalah suatu konsep yang dominan dibahas dalam buku ini. Pemahaman terkait hal inilah yang kemudian menjadi dasar dari hampir semua ide ide yang diulas dalam buku untuk menyikapi berbagai permaalahan yang ada dari peristiwa biasa sehari hari yang remeh seperti kemacetan dan percinta cintaan hingga pada peristiwa getir saat kita ditinggal oleh orang yang sangat kita kasihi dan juga saat menghadapi permasalahan yang serius soal keuangan.

Secara sederhana dalam filosofi stoa membagi segala hal yang ada dan terjadi didunia ini menjadi dua (dikotomi) yakni hal hal yang berada dibawah kendali kita dan yang kedua adalah hal hal yang diluar kendali kita. Seiring perkembangan jaman konsep tersebut kemudain berubah menjadi trikotomi kendali, ditambahkan satu lagi untuk mengelompokan hal hal yang sebagian ada dibawah kendali kita namun ada foktor fktor lain yang berada di luar kendali kita.

Hal hal seperti apa yang kita pikirkan, apa yang kita ucapkan apa yang kita lakukan, keputusan apa yang kita berikan, bahkan apa yang kita rasakan, dan sudut pandang mana yang kita ambil adalah contoh dari hal yang berada dibawah kendali kita. Sedangkan kesehatan kita, keuangan kita, kesuksesan kita adalah salah satu contoh yang ada di bawah kendali kita namun hanya sebagian saja dan masih terpengaruh besar oleh faktor luar. Dan kemudian beberapa hal seperti kejadian bencana, pikiran orang ucapan dan tingkah laku, keputusan dan sudut pandang orang lain berada diluar kendali kita. Sesederhana itu sebenarnya apa yang dibahas dalam buku ini.

Namun dari kesederhanaan itu justru menjadi sangat powerfull saat dihadapkan pada masalah masalah yang ada didepan kita. Saat kita dapat memfokuskan diri pada apa yang berada dibawah kendali kita tanpa terpusingkan oleh apa apa yang berada diluar kendali kita penyelesaian masalah menjadi lebih “rapi dan terarah” untuk mengatasinya. Yup, lebih rapi dan terarah yang saya maksudkan disini karena filosofi teras bukanlah mempermudah dan memperkecil masalah yang ada namun hanya membawa kita fokus pada penyelesaian apa apa yang memang perlu kia pikir dan lakukan yakni apa apa saja yang berada dibawah kendali kita dengan tidak terganggu pada apa yg diluar itu semua.

Keresahan adalah bentuk ketidak berdayaan kita yang terlalu dibebani untuk terus memikirkan dan mengerjakan apa yang memang sebenarnya tidak berada dibawah kendali kita

Sumber Sumber ide dan Ilustrasi Tulisan
  • Feature image by medium.com (link)
  • Henry Manampiring, “Filosofi Teras: Filsafat Yunani-Romawi Kuno Untuk Mental Tangguh Masa Kini”, Jakarta: Kompas
  • Video by Greatmind YouTube Chanel
dewaputuam
WRITTEN BY

dewaputuam

I'm a Disaster Analyst, Agro-Climatologist, and GIS Analyst. I like drawing, writing, playing guitar, gardening, and maybe reading too.

Leave a Reply

Total
0
Share

Discover more from Dewa Putu AM

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading