Terkadang Ku berpikir, kenapa Ku harus berusaha keras hanya untuk sekedar mengikuti salah satu hobby saya dalam berlari. Namun demikian, ini hanyalah sekedar lari. Itu yang selalu ku coba kutanamkan kalau lari itu untuk mendapat kesenangan saja dan kesehatan. Kalau tidak mendapatkan kedua itu, maka untuk apa?
Pengantar itu rasanya cukup tepat untuk mengingatkan saya. Yup pada akhir bulan Agustus ini saya berkesempatan untuk mengikuti sebuah event yang bisa dikatakan sebagai salah satu “Lebarannya” para pelari di Indonesia “Maybank Marathon Bali”.
Dari persiapan sebenarnya tidak ada yang begitu spesial dan khusus saya lakukan. Saya hanya melakukan rutinitas berolah raga seperti biasa saja setelah sebelumnya saya melepas salah satu event lari lainnya Pocary Sweat Marathon yang diadakan pada bulan Juli di Bandung. Saya sengaja melepas slot lari tersebut karena setelah dipikir pikir saya sepertinya tidak mampu bila harus berlari menempuh 42KM selama dua bulan berturut turut. Sebagai informasi saja, di Bulan Juni akhirnya saya telah melepas keperawanan lari marathon saya di Jogja Marathon 2024. Dengan menempuh jarak Full Marathon (FM) atau 42 KM saya dengan cukup kesulitan mencapai Finish, lebih tepatnya di KM 25 ke atas.
Mengingat pengalaman saya di Jogja Marathon bulan Juni lalu saya merasa masih belum layak dan perlu persiapan lagi untuk berlari Full Marathon lagi. Dan akhirnya untuk sementara saya di Maybank marathon ini ambil Half Marathon (HM) 21 KM saja, sebuah jarak yang menurut saya masih cukup nyaman dan menyenangkan untuk ditempuh.
Masih mengandalkan Strategi yang Sama, “Ikut Pacer”
Di Maybank Marathon kali ini saya masih menggunakan strategi yang sama, yaitu kejar Pacer yang menurut saya pacenya nyaman untuk saya berlari konsisten dan ikuti sampai Finish, jika kuat kita coba salip di kilometer akhir.
Setidaknya itu yang saya pikirkan karena kalau ikut Pacer setidaknya kita tidak perlu khawatir dengan tempo lari kita, biarkan saja pacer yang berpikir hahaha.
Saya pun berlari mengikuti Pacer sub 2:45 atau pacer dengan target Finish HM selama 2 jam 45 menit. Saya rasa ini masih cukup baik mengingat HM saya sebelumnya hanya 2 jam 55 menit. Yah lumayan bila ada peningkatan dan jika dirasakan lari nya pun masih nyaman dan masuk akal bagi saja.
Berlari di Temani Hujan
Selama berlari, tepatnya dari KM 13, hujan sedikit demi sedikit turun. Gerimis hujan terus membasahi langkah kami. race yang biasanya saya rasakan panas membara tiba-tiba yang saya hadapi saat itu adalah race yang hujan dan cukup dingin.
tanpa persiapan yang memadai saat hujan seperti itu kondisi baju dan sepatu yang basah cukup menambah beban para pelari terlebih bila tidak dalam kondisi fit mungkin bisa sakit atau hal hal yang tidak mengenakkan lainnya.
Dalam kondisi seperti itu, saya pun menyadarkan diri kembali untuk cukup menikmati saja jalur yang ada dan tidak menargetkan catatan waktu saya. Akhirnya saya selama lari hanya lihat kanan kiri toleh kanan kiri dan kalau ada fotografer coba beri gaya yang paling maksimal hehe supaya fotonya nanti bagus.